TEMPO.CO, Jakarta - Analis memperkirakan saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. atau GIAA bergerak ke arah positif di tengah isu penyetopan operasional pesawat Bombardier CRJ 1000. Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan langkah jajaran manajemen baru membuat pasar optimistis.
“Ini kesempatan terbaik mengangkat harga saham. Kalau meluncur lebih bagus, nantinya akan berpengaruh ke keuangan perusahaan,” ujar Ibrahim saat dihubungi Tempo, Rabu, 10 Februari 2021.
Ibrahim mengatakan pesawat pabrikan Montreal, Kanada, itu dianggap tidak efektif dan membuat beban perusahaan makin berat. Di tengah kondisi pergerakan penumpang yang belum stabil karena pandemi, mengevaluasi kontrak dengan lessor merupakan langkah yang dianggap tepat.
Selain karena aksi penyetopan Bombardier, Ibrahim memandang sentimen lain yang akan mendorong saham perusahaan maskapai pelat merah menguat adalah pencairan dana hasil penerbitan Obligasi Wajib Konversi (OWK) tahap pertama sebesar Rp 1 triliun. Dana talangan yang menjadi bagian dari program pemulihan ekonomi nasional tersebut digunakan untuk mendukung likuiditas, solvabilitas, dan pembiayaan operasional perusahaan.
“Bantuan untuk Garuda ini mengakibatkan maskapai saham-sahamnya ikut naik walau tidak signifikan,” ucapnya.
Ibrahim mengatakan langkah manajemen maskapai sudah sesuai dengan regulasi. Ke depan, ia mengatakan perusahaan harus berani membuat keputusan lainnya untuk mendongkrak harga saham.